SULIT TIDUR? BISA JADI ITU INSOMNIA

14:53



Sudah lelah setelah beraktivitas seharian, dan ketika malam hari kamu ingin berisitirahat tidur. Mau tidur tapi sulit? Dan kamu pun membaca dongeng, menghitung domba lewat sampai ratusan agar bisa bobo cantik :D. Tapi.. belum juga bisa tidur. Wahh.. jangan-jangan kamu insomnia nih. Apa itu insomnia? Yuk cek selengkapnya di blog ini ya ;)

Apa itu Insomnia?
Insomnia adalah  gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur dan mempertahankan tidur dalam waktu yang cukup. Insomnia ini adalah masalah yang sering dialami 1 dari 3 orang di UK, dan sering terjadi pada lansia. Jadi, ada tiga jenis insomnia, yaitu:
1. Early insomnia alias insomnia datang ketika Anda hendak tidur. Ya, karena insomnia ini Anda akan kesulitan tidur meskipun badan sangat lelah.
2. Middle insomnia atau insomnia yang terjadi di tengah tidur. Anda yang mengalami gangguan ini akan terbangun di kala tidur dan susah lagi untuk melanjutkannya. Selain itu, Anda akan juga akan sering terbangun di malam hari.
3. Late insomnia adalah insomnia yang membuat Anda terbangun lebih awal dan tidak mampu untuk melanjutkan tidur kembali.

Apa saja gejala insomnia?
  Kesulitan untuk tertidur.
• Berbaring terjaga dalam waktu yang lama di malam hari.
• Bangun beberapa kali pada malam hari.
• Bangun saat dini hari dan tidak dapat kembali tertidur.
• Tidak merasa segar ketika bangun di pagi hari.
• Kesulitan untuk tidur siang saat merasa lelah.
• Merasa lelah dan sulit berkonsentrasi saat belajar atau bekerja.
Episode insomnia bisa datang dan pergi tanpa menyebabkan masalah lain yang serius, namun pada beberapa orang, insomnia ini dapat menetap berbulan-bulan hingga tahunan. Insomnia persisten memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup sesorang. Hal tersebut dapat mengganggu rutinitas yang biasa dilakukan, mempengaruhi mood, dan dapat menimbulkan masalah hubungan dengan teman, keluarga serta kolega.

Apa sih yang bisa menyebabkan insomnia?
Sebenarnya penyebab yang memicu insomnia tidak terlalu jelas, namun hal-hal berikut sering berhubungan dengan insomnia, diantaranya:
-  Stress dan cemas.
-  Kebiasaan dan lingkungan tidur tidak baik (Contoh: tempat tidur yang tidak nyaman, lampu    terlalu terang, berisik, panas atau dingin).

- Faktor gaya hidup (Contoh: jet lag, meminum kafein (teh, kopi, minuman berenergi), makan banyak sebelum tidur, merokok).
- Kondisi kesehatan fisik (Contoh: gangguan jantung, asma, nyeri sendi).
- Kondisi kesehatan mental (Contoh: depresi, schizophrenia, gangguan panik).
- Obat tertentu (Contoh: antidepresan, obat epilepsi, obat asma).


Apa saja sih akibat dari insomnia ini?
Tidur itu sangat penting untuk kesehatan kita, sebab ketika tidur itulah sel-sel kita diperbaiki. Bila kita kurang tidur, insomnia bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Orang dengan insomnia dilaporkan memiliki kualitas hidup yang lebih buruk daripada orang yang bisa tidur dengan nyenyak. Komplikasi yang bisa terjadi akibat insomnia yaitu:
-        -  Menurunnya kemampuan saat bekerja atau saat sekolah.
-          - Reaksi menjadi lambat ketika mengemudi dan meningkatkan resiko kecelakaan.
-          - Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan cemas serta penyalahgunaan zat.
-          - Meningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Lalu bagaimana cara mengatasi insomnia?
Ada beberapa hal yang dapat  dilakukan untuk mengatasi insomnia yang dialami, yaitu:
-  Membuat jam tidur dan bangun yang teratur.
-  Rileks sebelum waktu tidur ( mandi dengan air hangat, mendengarkan musik yang selow).
-  Tidak menonton televisi atau menggunakan gadget (tablet, smartphone) sebelum tidur.
-  Sebisa mungkin tidak tidur siang.
-  Rutin berolahraga, namun tidak disarankan berolahraga minimal 4 jam sebelum tidur.
-  Hindari makan makanan berat saat tengah malam.
-  Tidak meminum kopi atau teh beberapa jam sebelum tidur, menghindari rokok dan alkohol.
-  Jangan berbaring di tempat tidur dengan perasaan cemas akan kekurangan waktu tidur.
-  Hindari melihat jam karena dapat meningkatkan kecemasan kapan kita akan tertidur.
-  Menuliskan daftar hal yang dicemaskan dan ide apapun untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum tidur, untuk membantu melupakan hal-hal tersebut hingga pagi hari.
-  Tidak melakukan kegiatan apapun di tempat tidur selain tidur.

Apa perlu ke dokter kalau insomnia?
Jika kita mengalami insomnia, kita bisa saja membuat janji dengan dokter jika hal tersebut sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bila insomnia ini sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Jika mengubah kebiasaan tidur seperti yang disebutkan di atas tidak membantu, dokter akan menyarankan untuk menjalankan terapi kognitif dan perilaku khusus untuk insomnia yaitu CBT-I. Tujuan dari terapi ini adalah mengubah pemikiran dan perilaku yang tidak baik yang mungkin berperan pada insomnia yang dialami. Terapi ini bisa dilakukan dalam kelompok kecil dengan sesama penderita insomnia atau secara individu bersama dengan terapis.

Dan sekarang pertanyaannya, bisa disembuhkan dengan obat tidak? Hipnotik (sleeping tablet) adalah obat yang digunakan untuk membantu agar seseorang bisa tertidur. Dulu obat ini digunakan untuk mengobati insomnia, namun sekarang sudah jarang digunakan. Obat ini hanya digunakan pada kondisi insomnia berat, dan jika perubahan kebiasaan tidur maupun terapi kognitif dan perilaku tidak berhasil. Obat tidur diberikan dalam dosis yang paling rendah untuk waktu yang singkat (tidak lebih dari 2-4 minggu).

Sumber:
https://patient.info/health/insomnia-poor-sleep


You Might Also Like

0 comments